LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
DISUSUN
Nama : Yoga Agung Pangestu
NPM : E1C014059
Prodi : PETERNAKAN
Kelompok : 5 (LIMA)
Hari/jam : Selasa/
14:00 wib
Tanggal : 4 November 2014
Ko-Ass : - Jhon Fernanta Sipayung
-
Nofitri Yenti
Dosen : Fitri Elecrika Dewi S., STP, M,Sc
Objek Praktikum : PENGENALAN ALAT-ALAT
LABORATORIUM
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Laboratorium merupakan wadah atau
tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali. Laboratorium berisi berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan untuk keperluan laboratorium. Sebelum melakukan praktikum di
laboratorium, sebaiknya kita terlebih dahulu mengenal alat dan bahan yang telah
disediakan. Selain mengenal diharuskan juga mengetahui fungsi masing- masing
alat dan fungsi masing-masing bahan. Agar tidak terjadi kesalahan saat
pelaksanaan kegiatan. Jika tidak mengenal dan mengetahui fungsi alat dan bahan
maka akan berakibat fatal. Dengan mengenal alat dan bahan maka tahapan demi
tahapan dalam kegiatan praktikum dapat berjalan lancar (Achmad, 1993).
Laboratorium merupakan tempat yang penuh bahaya, sebab
laboratorium biasanya
berisi zat-zat kimia yang mudah terbakar,
beracun, serta banyak alat-alat dari kaca yang mudah pecah. Oleh karena itu,
sebelum masuk
dan bekerja di laboratorium, bahaya yang mungkin bisa terjadi harus difahami dengan mempelajari
petunjuk-petunjuk keselamatan kerja, cara mencegah terjadinya kecelakaan dan
pertolongan pertama yang harus diberikan. Pengetahuan alat merupakan salah
satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Mahasiswa akan
terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai
alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara
menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat
praktikum. Mahasiswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan
teliti dalam praktikum sehingga dapat memperoleh hasil praktikum seperti yang
diharapkan (Laila, 2006)
.
1.2
Tujuan Percobaan
1.
Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium
2.
Mahasiswa mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kima
3.
Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat
laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat merupakan
salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium.
Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum, pengetahuan
mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pada dasarnya setiap alat memiliki
nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung
ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan
namanya. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang
khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi,
sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau
penentuan (Indrawati, dkk.
1998.).
Alat – alat yang biasa terdapat di
laboratorium kimia diantaranya dalah alat ukur seperti neraca, thermometer,
multimeter,dll. Selain alat – alat ukur, dalam laboratorium kimia juga terdapat
alat – alat khusus seperti gelas beaker (beaker glass), tabung reaksi, statif,
rak tabung reaksi, labu Erlenmeyer, cawan, dll. Alat – alat tersebut ada yang
terbuat dari bahan gelas, plastik, porselin, logam, kayu, dan karet serta
terdapat pula peralatan – peralatan listrik (Syahmani, 2011)
Setiap orang yang akan melakukan
kegiatan laboratorium, hendaknya mempunyai pengetahuan yang baik tentang alat –
alat laboratorium tersebut. Tanpa sepengetahuan itu tentu kegiatan pengamatan
atau percobaan yang dilakukan dalam laboratorium tidak akan memperoleh hasil
yang maksimal, dan bahkan dapat merusak alat tertentu atau membahayakan diri
sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, sebelum kita melaksanakan kegiatan
dalam laboratorium kimia, sebaiknya kita pelajari dahulu fungsi atau kegunaan berbagai
alat laboratorium tersebut (Syukri.
1999).
BAB III
METODELOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
Adapun alat-alat
dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain : Gelas Piala, Erlemeyer, Labu Ukur, Petridish, Gelas
Ukur, Kaca Arloji, Tabung Reaksi, Cawan Penguap, Mortal, Krush, Pipet Tetes,
Pipet Volum, Pipet Gondok, Batang Pengaduk, Sudip, Corong Pisah, Desikator,
Buret, Corong, Rak Tabung Reaksi, Penjepit Tabung Reaksi, Statif dan Klem,
Sikat Tabumg Reaksi, Segitiga, Boa Hisap, Lampu Spiritus, Bunsen, Kaki Tiga,
Botol Semprot, Kawat Kasa, Klem Utilitas, Oven, Tanur, Hot Plate, dan Timbangan
Analis.
3.2
Cara Kerja
1.
Memasuki
ruangan laboratorium.
2.
Menyiapkan
alat-alat dan bahan pengamatan.
3.
Memperhatiakn
penjelasan dari Ko Ass.
4.
Menanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada Ko Ass.
5.
Mencatat
penjelsan dari Ko Ass mengenai alat-alat laboratorium pada laporan sementara.
6.
Mengumpulkan laporan sementara.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Alat-alat
laboratorium yeng terbuat dari gelas
No
|
Nama dan Gambar
|
Fungsi
|
1
|
Gelas Piala
|
Ø Wadah untuk meletakkan larutan.
Ø Untuk memanaskan larutan zat-zat kimia.
Ø Menguapkan pelarut agar larutan menjadi pekat.
|
2
|
Labu
Ukur
|
Ø
Untuk
menyimpan larutan.
Ø
Untuk
membuat larutan.
Ø
Mengencerkan
larutan.
|
3
|
Erlemeyer
|
Ø
Untuk
mereaksikan suatu zat kimia dalam skala yang cukup besar.
Ø
Sebagai
wadah titrasi.
|
4
|
Petridish
|
Ø Untuk mengembangbiakkan mikroba.
|
5
|
Gelas
Ukur
|
Ø Untuk mengukur volume larutan.
|
6
|
Kaca Arloji
|
Ø Sebagai wadah untuk menimbang bahan yang berupa padatan,
serbuk, atau Kristal.
|
7
|
Tabung Reaksi
|
Ø Untuk mereaksikan zat dalam skala kecil
|
8
|
Pipet
Tetes
|
Ø Untuk memindahkan suatu larutan.
|
9
|
Pipet Volum
|
Ø Untuk menentukan volume larutan.
|
10
|
Pipet
Gondok
|
Ø Untuk mengukur volume suatu larutan.
|
11
|
Corong Pisah
|
Ø Untuk memisahkan larutan yang memiliki massa jenis
yang berbeda.
|
12
|
Desikator
|
Ø Untuk menyimpan suatu bahan dan untuk menghindari
kadar air.
Ø Untuk mendinginkan.
Ø Memiliki silika jel yang berfungsi untuk menyerap
panas agar menjadi air.
|
13
|
Buret
|
Ø Untuk titrasi dan menentukan volume larutan.
|
14
|
Corong
|
Ø Untuk memindahkan larutan.
Ø Mempermudah memasukkan larutan kedalam wadah yang
mulutnya kecil.
|
15
|
Lampu
Spiritus
|
Ø Untuk memanaskan larutan.
|
16
|
Bunsen
|
Ø Untuk memanaskan larutan.
|
Alat-alat laboratorium yang terbuat bukan dari gelas
No
|
Nama dan Gambar
|
Fungsi
|
|
1
|
Cawan
Penguap
|
Ø Sebagai wadah untuk mengeringkan suatu zat dengan
cara dipanaskan dalam oven.
|
|
2
|
Mortal dan alu
|
Ø Menghaluskan zat padat atau Kristal dengan cara
digerus.
|
|
3
|
Kursh
|
Ø Wadah untuk menentukan kadar abu.
|
|
4
|
Batang
pengaduk
|
Ø Untuk mengaduk suatu larutan.
|
|
5
|
Sudip
|
Ø Untuk mengambil atau memndahkan suatu zat padat,
serbuk, atau kristal.
|
|
6
|
Rak
tabung reaksi
|
Ø Tempat meletakkan tabung reaksi.
|
|
7
|
Penjepit
tabung reaksi
|
Ø Untuk menjepit tabung reaksi.
|
|
8
|
Statif
dan klem
|
Ø Penyangga buret.
|
|
9
|
Segitiga
|
Ø Penyangga erlemeyer, gelas piala, dan lainnya.
|
|
10
|
Bola hisap
|
Ø Membantu pengambilan suatu larutan.
|
|
11
|
Kaki tiga
|
Ø Sebagai penyangga lampu spiritus.
|
|
12
|
Botol semprot
|
Ø Sebagai wadah aquades.
|
|
13
|
Kawat kasa
|
Ø Untuk alas dalam proses pemanasan.
|
|
14
|
Klem utilitas
|
Ø Untuk menjepit alat kimia yang berukuran besar.
|
|
15
|
Oven
|
Ø Untuk mengeringkan suatu bahan.
Ø Tempat untuk mensterilisasi alat-alat.
|
|
16
|
Tanur
|
Ø Untuk menentukan kadar abu.
|
|
17
|
Hot plate
|
Ø Untuk memanaskan bahan, tapi tidak mendidihkan bahan
yang dipanaskan.
|
|
18
|
Timbangan
analisis
|
Ø Untuk menimbang bahan atau zat dalam skala yang
kecil.
|
|
19
|
Sikat tabung reaksi
|
Ø Untuk menyikat (membersihkan) tabung reaksi.
|
|
4.2 PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan tersebut tujuan diadakannya pengenalan alat-alat laboratorium
ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara
penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di
laboratorium.
Alat-alat laboratorium dibedakan menjadi beberapa bagian ada peralatan gelas
dimana yang termasuk peralatan gelas yaitu gelas piala, elemeyer, moprtal,
krush, pipet tetes, pipet volum, pipet gondok, pengaduk, corong pisah,
desikator, buret, corong, labu ukur, petridish, gelas ukur, gelas arloji,
tabung reaksi, cawan penguap dan peralatan non gelas yaitu sudip, rak tabung
reaksi, penjepit tabung reaksi, statif, sikat tabung reaksi, segitiga, bola
hisap, lampu spritus, bunsen, kaki tiga, botol semprot, kawat kasa, klem
utilitas, oven, tanur, hot plate, dan timbangan analitis.
Alat-alat
pemanasan terdiri atas pembakar spiritus, kaki tiga, tabung reaksi,
penjepit.Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlenmeyer,
pipet gondok .Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer
dan corong. Di dalam laboratorium, oven berfungsi
sebagi sterilisasi kering, biasanya alat - alat yang disterilisasi pada oven
yaitu berupa alat – alat yang tahan panas misalnya cawan, gunting, pinset dan
sebagainya. Hotplate memiliki dua fungsi yang pertama yaitu untuk menghomogenkan
sedangkan fungsi yang kedua yaitu untuk memanaskan.
Dalam alat-alat laboratorium ada beberapaa alat yang
bentuknya hampir serupa tapi fungsinya berbeda. Salah satunya yaitu oven dan
tanur, hot plate dan timbangan analitis. Oven berfungsi sebagai tempat
mengeringkan bahan atau sebagai tempat mensterilisasi alat. Sedangkan tanur
berfiungsi untuk menentukan kadar abu. Hot plate berfungsi untuk memanaskan
larutan. Sedangkan timbangan analitis berfungsi untuk menimbang zat yang butuh
ketelitian tinggi dan dalam skala kecil/mikro.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka daapat disimpulkan
bahwa setiap alat-alat yang digunakan memiliki nama dan kegunaan masing-masing,
1. Alat-alat laboratorium terbagi menjadi dua jenis,
yaitu alat gelas dan alat non-gelas. Dengan peralatan gelas banyak keuntungan
dalam eksperimrn kimia karena gelas bersifat non reaktif dan dapat menyajikan
pengamatan visual selama reaksi berlangsung.
2. Jumlah bahan kimia di laboratorium relatif banyak
seperti halnya peralatan. Di samping jumlahnya yang banyak sejumlah bahan kmia
juga dapat menumbulkan resiko bahaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu dalam
pengelolaan laboratorium aspek penyimpanan, penataan, dan pemliharaan bahan kimia
merupakan bagian yang harus diperhatikan. Maka dari itu kita harus memhami
simbol bahaya yang ada pada label wadah bahan kimia tersebut.
3. Penggunaan alat dan bahan dengan tepat
sangat diperlukan agar hasil percobaan akurat, sehingga dapat membuktikan kebenaran
antara teori dan hasil percobaan yang dilakukan.
5.2 Saran
Dalam pengoperasian sejumlah alat praktikum dan
penggunaan bahan kimia berbahaya sebaiknya dibimbing oleh para asisten agar dapat menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan. Datanglah tepat waktu saat praktikum dan
manfaatkanlah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya agar pelaksanaan praktikum
dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Achmad,
Hiskia. 1993. Penuntun Dasar-Dasar
Praktikum Kimia. Bandung : ITB
Indrawati,
dkk. 1998. Pendayagunaan Alat-Alat dan
Bahan Praktikum Kimia. Jakarta : Depdikbud
Laila, Khusucidah, 2006,
Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan Psikomotorik Siswa kelas XII IPA SMAN 11 Semarang
Materi pokok, Univ. Negeri semarang.
Syahmani.
2011. Panduan Praktikum Kimia Dasar.
Banjarmasin : FKIP UNLAM
Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar