LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
Disusun
Nama : Yoga Agung Pangestu
NPM : E1C014059
Prodi :
Peternakan
Kelompok : 5
(lima)
Hari / jam :
Selasa 14:00
Tanggal : 25
November 2014
Dosen : Fitri Electika Dewi S., STP, MSc
Co asst :
Jhon Fernanta Sipayung
Nofitri Yenti
Objek praktikum : IDENTIFIKASI SENYAWA
ORGANIK
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2 0 1 4
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identifikasi struktur
senyawa organik merupakan masalah yang sering dihadapi dalam laboratorium kimia
organik. Senyawa organik tersebut dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi
maupun isolasi bahan-bahan alam. Dalam melakukan identifikasi senyawa organik
yang belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemurnian komponen-komponen
penyusun campuran. Semua metode pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat
fisika dari komponen-komponen penyusun campuran. Teknik pemisahan seperti
ekstraksi, yang didasarkan pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan
destilasi uap, yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap.
Senyawa organik begitu
penting untuk dilakukan pengidentifikasian, dimana dapat mengetahui sifat-sifat
dari suatu senyawa organik yang belum diketahui namanya atau suatu sampel
larutan tidak tertera nama larutan atau senyawanya. Indentifikasi senyawa
organik sangat penting bagi orang yang akan menghabiskan waktunya bekerja dalam
laboratorium atau orang yang akan melakukan penelitian sangat penting ntuk
mempelajari indentifikasi senyawa organik.
Dalam mengidentifikasi
senyawa organik dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan suatu pelarut yang
khusus untuk menguji suatu senyawa organik diantaranya eter, air, larutan HCl
dan lain
sebagainya.
Berdasarkan
penyataan-pernyataan diatas maka perlu dilakukan percobaan mengenai indentikasi
suatu senyawa organik guna mengetahui cara dan dapat memberi nama pada senyawa
organik yang belm diketahui namanya dengan menggunakan beberapa sampel larutan.
1.2 Tujuan Praktikum
Mahasiswa
mampu mengidentifikasi senyawa organic (alkohol, fenol, aldehid, keton, dan
asam karboksilat)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Langkah
pertama dalam menentukan struktur suatu senyawa organic adalah menentukan rumus
molekulnya. Sebelum sampai pada rumus molekul, terlebih dahulu di tentukan
rumus empiris di mana rumus empiris
yaitu perbandingan relatif unsur-unsur penyusunnya. Untuk menentukan banyaknya
karbon dan hydrogen di lakukan dengan mengoksidasi senyawa organic tersebut,
dan kemudian zat hasil oksidasi tersebut di selediki. Alkana yaitu senyawa non
polar sehingga gaya tarik antara molekul lemah. Alkena mudah larut dalam
pelarut zat-zat organic non polar. Misalnya benzene, karbon tetra klorida, eter
dan kloroform tidak larut dalam air dan zat-zat pelarut polar (Respati, 1986).
Metanol
dahulu dibuat dari kayu melalui pendinginan dan kadang – kadang dinamakan
alkohol. Umumnya metanol digunakan sebagai bahan baku pemnuatan formaldehida
dan bahan baku kimia lain, dan juga digunakan sebagai pelarut anti beku. Dengan
berkurangnya minyak bumi, metanol dapat digunakan sebagai bahan bakar motor.
Keuntungannya adalah rendahnya pencemaran udara yang diakibatkan oleh hasil
pembakarannya (Hart, 1987).
Alkohol
memiliki gugus fungsi -OH yang melekat pada rantai alkil. Alkohol yang paling
sederhana adalah metanol dan alkohol yang lebih tinggi lagi adalah etanol. Baik
metanol maupun etanol banyak digunakan sebagai pelarut dan sebagai zat antara
untuk sintesis kimia lebih lanjut. Nama sistematik alkohol diperoleh dengan
mengganti akhiran –ana dari alkana bersangkutan dengan –anol dan menggunakan
awalan numerik, bila perlu untuk mengidentifikasi atom karbon yang dilekati
oleh gugus -OH (Oxtoby, 1998).
Alkohol
merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom jenuh.
Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil, alkil tersubtitusi
hidrokarbonsiklik. Alkohol disini tidak memiliki gugus fenol (gugus hidroksil
berikatan dengan aromatik), enol (gugus hidroksil berikatan dengan karbon
vinilik) karena sifat – sifatnya berbeda. Alkohol diklasifikasikan menjadi 3
kelompok alkohol primer, sekunder dan tersier (Riswayanto, 2009).
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan :
-
Botol semprot
-
Gelas piala
-
Gelas ukur
-
Pipet tetes
-
Erlemeyer
-
Tabung reaksi 4 rak
-
Penjepit tabung
reaksi
-
Pipet volume
-
Batang pengaduk
Bahan yang digunakan :
-
Sample
-
FeCl3
-
Asam Kromat
-
Etanol 95%
-
NaOH 10%
-
Aseton
-
Aquadest
2.2
Prosedur Kerja
2.2.1 Test FeCl3 (test karakteristik untuk
fenol)
Menyiapkan
tabung reaksi lalu memasukan sample yang akan diuji. Menambahkan 5 tetes
larutan FeCl3 dan melakukan penggojokan. Jika tidak terbentuk warna
menunjukan bahwa senyawa tersebut bukan senyawa fenol.
2.2.2 Test Asam Kromat (test karakteristik alkohol)
Menyiapkan
tabung reaksi dan memasukan 2ml sample yang akan diuji. Menambahan 1ml Aseton,
kemudian menambahkan 1 tetes asam kromat. Warna orange dari asam kromat akan
berubah menjadi biru kehijauan atau berbentuk endapan jika yang ditambahkan
berupa alkohol primer atau sekunder.
2.2.3 Test Pereaksi Tollens (test untuk membedakan
aldehid dan keton)
Didalam
tabung reaksi memasukan 1ml larutan perat nitrat 5% selanjutnuya menambahkan 1
tetes NaOH 10% dan dikocok. Tambahkan kedalam campuran tersebut larutan encer
ammonium hidroksida hingga endapan perak hidroksida melarut(hindari penggunaan
larutan ammonium berlebihan). Menambahkan 2 tetes larutan yang akan diuji.
Kocok dan biarkan selama 10 menit, jika reaksi tidak terjadi dalam 10 menit
panaskan tabung reaksi diatas penengas air selama 5 menit.
Reaksi
positif akan ditunjukan dengan terbentuknya cermin perak pada dindik atau
endapan metalik
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
No
|
Sample
|
Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
Keterangan
|
1
|
Etanol
|
Test FeCl3
|
Dari warna putih berubah warna kuning.
|
Fenol
|
2
|
Etanol
|
Test Asam Kromat
|
Warna orange tidak berubah warna biru
|
Bukan alcohol primer/sekunder
|
3
|
Larutan perak nitrat 5% NaOH 10%
|
Test pereaksi Tollens
|
Terjadi pengendapan
|
Karena reaksi positif akan ditunjukan dengan
terbentuknya cermin perak pada dinding endapan metalik.
|
4.2
Pembahasan
Pada percobaan kali ini tentang identifikasi senyawa
organik senyawa organik dapat di klafikasikan sesuai dengan
sifat kelarutannya dalam sejumlah pelarut dan larutan tertentu. Dalam pengelompokkan senyawa organik
diperlukan suatu identifikasi untuk mengetahui kedekatan sifat fisik dari
senyawa organik, seperti halnya senyawa asam, basa dan lain-lain. Salah satu
identifikasi yang sederhana yang digunakan atau dilakukan adalah identifikasi
berdasarkan sifat kelarutannya.
Pada percobaan yang dilakukan kali
ini ada 3 yaitu percobaan test untuk setiap karakteristik seperti:
1.
test karakteristik untuk fenol(test FeCl3),
2.
test
karakteristik alcohol(test asam kromat),
3.
test untuk membedakan aldehid dan keton(test pereaksi
tollens)
Pada uji test FeCl3(test
karakteristik fenol) didapatkan hasil bahwa ketika sampel yang akan diuji
berupa etanol setelah dtambahkan atau ditetesi FeCl3 dan dilakukan
penggojokan didapati warna berubah dari
warna putih berubah warna keemasan yang berarti menunjukan adanya perubahan.
Pada uji sampel kedua yaitu Test Asam Kromat (test karakteristik alkohol)
setelah sampel dimaskan dan ditambahkan 1ml aseton dan kemudan ditetesi asam
kromat hasil yang didapat warna orange dari asam kromat tidak berubah menjadi
biru kehijauan atau terbentuk endapan yang berarti dapat dsimpulkan bahwa bahan
yang ditambahkan bukan merupakan atau berasal dari alcohol primer ataupun
alcohol sekunder.
Sedangkan
pada uji percobaan ketiga tentang Test
Pereaksi Tollens (test untuk membedakan aldehid dan keton) setelah tabung
reaksi yang telah disiapkan ditetesi dengan 1 ml larutan nitrat 5% yang
selanjutnya telah ditambahkan 1 tetes NaOH 10% semua campuran dari bahan
tersebut dikocok dan didalam larutan tersebut ditambahkan larutan encer
ammonium hidroksida sampai endapan perak hidrokida tersebut melarut. Kemudian
larutan yang akan diuji tersebut kembali ditambahkan 2 tetes dikocok lalu
dibiarkan 10 menit dan didapat hasil dan terjadi pengendapan ini menunjukan
berarti reaksi tersebut terjadi karena reaksi positif akan ditunjukan dengan
terbentuknya cermin perak pada dinding endapan metalik.
BAB V
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Dari percobaan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
·
Senyawa organik
merupakan senyawa yang bersal dari alam
·
Senyawa organik tediri
dari (alkohol,fenol,aldehid,keton,dan
asam kabon silat)
·
senyawa organik yang
merupakan hasil proses metabolisme dalam organisme hidup.
II.
Saran
Adapun saran
yang saya ajukan pada percobaan ini yaitu diharapkan praktikan melakukan percobaan
ini dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan. Dan bagi co asst sendiri agar
dapat menuntun para praktikkan agar tidak terjadi kesalahan, dan selalu memberi
pengarahan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hart,
Harold. 1987. Kimia Organik Suatu Kuliah
Singkat Edisi Keenam. Erlangga:Jakarta.
Oxtoby,
David, dkk. 1998. Kimia Modern Edisi Keempat. Erlangga:
Jakarta.
Respati.
1986. Pengantar Kimia OrganikJilid I.
Aksara Baru: Jakarta.
Riswayanto,
2009. Kimia Organik. Erlangga:
Jakarta.
MEGA AGEN #1 ATETYPE AT VIRTUAL TIPS® - Titanium
BalasHapusThe MEGA titanium nose rings AGEN titanium price #1 ATETYPE AT VIRTUAL TIPS® are premium quality, used ford edge titanium high-performance electronic playing titanium suppressor games for nier titanium alloy every device: the Atari Flashback, $119.99